Lamsel, negerikoe.id – Komisi II DPRD Lampung Selatan, meminta Dinas Perdagangan dan Pasar untuk segera melakukan penataan ulang dan penertiban terhadap para pemilik kios yang berada di pasar tradisional Sidomulyo.
Langkah ini dinilai penting guna menciptakan ketertiban dan kenyamanan bagi pedagang dan masyarakat.
Ketua Komisi II DPRD, Syaiful Azumar, menyampaikan bahwa pihaknya banyak menerima laporan dari masyarakat terkait penempatan kios yang tidak sesuai aturan hingga sepinya pengunjung.
“Kami mendorong Dinas Perdagangan dan Pasar untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kepemilikan kios dan melakukan penataan ulang agar menarik pengunjung,”ujar politisi dari Fraksi Golkar itu saat melakukan kunjungan kerjanya ke pasar tradisional Sidomulyo Kecamatan Sidomulyo, Selasa (27/5/2025).
Selain itu, Komisi II juga menilai sepinya pengunjung bukan disebabkan adanya toko modern, toserba ataupun MM,
“Persoalan ini bukan dampak dari keberadaan toko MM. Saya sudah koordinasi dengan kepala dinas bahwa kondisi seperti ini terjadi dimana – mana. Jika penataan dilakukan dengan tegas dan tepat, semua pihak akan diuntungkan. Keberadaan kios yang tidak tertata dan tidak difungsikan sesuai peruntukannya turut berkontribusi pada menurunnya daya tarik pasar tradisional, tambahnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Pasar, Hendra Jaya pun secara tegas memastikan jika para pemilik lapak tidak mengindahkan imbauan tersebut pihaknya akan mengalihkan kepemilikan lapak kepada pedagang lain.
“Kita akan mendata lagi kepemilikan lapak, dan mengimbau untuk segera membuka lapaknya. Kita akan beri waktu 2 bulan kepada pemilik untuk segera membuka lapak dagangannya. Jika mereka tidak mau lagi maka kita akan ganti dengan yang mau,” Tegasnya.
Melalui langkah penataan ini, Komisi II DPRD Lampung Selatan, berharap fungsi pasar sebagai pusat ekonomi rakyat dapat kembali optimal, serta memberikan kenyamanan bagi pembeli dan menghidupkan kembali pasar tradisional sebagai pusat ekonomi kerakyatan yang kuat dan berdaya saing.
Sementara itu salah seorang pedagang menyebut perlu ada terobosan dari pemerintah daerah untuk menghidupkan kembali pasar tradisional.
“Kami butuh perhatian. Kalau hanya ditertibkan tapi tidak ada solusi untuk meningkatkan kunjungan, ya percuma,” ujarnya. (Red)