Lamsel, negerikoe.id – Rencana pembangunan jembatan Way Buatan yang berada di Dusun Kelapa Tiga Desa Suak, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan, akan di anggarkan dari dana tanggap darurat.
Jembatan yang merupakan satu-satunya akses masyarakat dalam beraktivitas ini saat ini kondisinya sudah ambrol dan nyaris amblas.
Hal tersebut terungkap dari kunjungan kerja Komisi III DPRD Lampung Selatan ke lokasi Jembatan Way Buatan bersama Dinas PUPR setempat serta Uspika Sidomulyo, Senin (20/1/2025).
Ketua Komisi III DPRD Lampung Selatan, Yuti Rahmayanti mengatakan, bahwa pembangunan jembatan tersebut diproyeksikan menggunakan anggaran tanggap darurat Pemkab Lampung Selatan.
“Sebab, jalur ini adalah akses satu-satunya untuk masyarakat mengangkut hasil bumi,” Kata dia.
Karenanya, untuk pembangunan Jembatan Way Buatan bakal jadi atensi khusus bagi Komisi III agar secepatnya dapat direalisasikan, melalui program kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat.
“Ya, kita minta pembangunan akan dilakukan secepatnya,” tegasnya.
Selain itu, Komisi III juga meminta agar Dinas PUPR dapat segera melakukan normalisasi sungai, agar ke depan bangunan jembatan tidak mengalami longsor akibat terjangan arus sungai.
Sementara ditempat yang sama, Faris Sandi mewakili Dinas PUPR Lampung Selatan memberikan pertimbangan kepada anggota DPRD Komisi III terkait ploting anggaran yang akan digunakan.
“Untuk penganggaran kami menunggu keputusan dari anggota dewan. Apakah tempatnya di tanggap darurat, ataukah masuk ke kegiatan Dinas PU, atau ke bencana alam,” ujar Faris.
Sebab menurut Faris, mengenai pembangunan Jemabatan Way Buatan ini dapat di potensikan masuk ke ranah bencana alam. Apabila melihat dari penyebab ambrolnya jembatan itu.
“Karena pastinya, bencana bencana banjir ibu. Tetapi, langkah pertama dari kami adalah normalisasi sungai,” sebut Faris.
Kepala Desa Suak, Juli Wahyudin menerangkan, ambrolnya jembatan Way Buatan disebabkan lantaran adanya peningkatan instensitas air yang sangat signifikan akibat curah hujan yang sangat tinggi sejak dua pekan lalu.
Dimana, wilayah Desa Suak merupakan daratan terendah, sehingga menjadi lokasi pembuangan air dari sejumlah wilayah.
“Air dari Budi Daya, dari Siring Jaha, Banjar Suri, Suka Banjar, Karya Tubnggal Kecamatan Katibung. Dari sungai Way Katibung ke sini lah alirannya,” Jelas Juli.
Ia juga mengungkapkan, bahwa Jembatan Way Buatan ini merupakan akses utama bagi warga membawa hasil bumi. Maka, dengan kondisi jembatan saat ini yang hampir amblas total, mengakibatkan aktivitas tersebut jadi terganggu.
“Jembatan ini jadi akses lalu-lalang warga membawa hasil buminya. Selain itu, jalur ini juga menjadi akses salah satu objek wisata yang ada disana,” Tutupnya. (Red)